Wabah Penyakit Modern: Wahn, Kapitalisme, Dan Kehilangan Moralitas
Dalam ajaran agama Islam, Nabi Muhammad SAW telah mengingatkan umatnya tentang berbagai wabah penyakit yang bisa mengganggu kesejahteraan rohani dan sosial umat manusia. Salah satu di antaranya adalah wahn, yang dalam konteks modern dapat dikenali sebagai kapitalisme yang melampaui batas dan kehilangan nilai-nilai moral.
Wahn, yang sering diterjemahkan sebagai 'cinta dunia yang takut mati', merujuk pada ketakutan akan kekurangan materi dan keinginan yang tak terbatas untuk harta benda dunia. Nabi Muhammad SAW memperingatkan bahwa wahn dapat menghancurkan moralitas manusia dan mengaburkan pandangan mereka terhadap halal dan haram.
Di era modern ini, fenomena yang serupa muncul dalam bentuk kapitalisme yang ekstrem, yang mengagungkan materi dan kapital di atas segalanya. Kapitalisme telah menciptakan budaya konsumtif yang menghasilkan kesenjangan sosial yang besar, memunculkan ketidakadilan, dan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.
Salah satu dampak negatif dari kapitalisme adalah degradasi moralitas dalam masyarakat. Saat keuntungan dan kekayaan menjadi prioritas utama, banyak individu dan perusahaan mengabaikan etika dan nilai-nilai moral dalam upaya mereka untuk meraih kesuksesan finansial. Praktik-praktik seperti penindasan pekerja, eksploitasi sumber daya alam, dan penyebaran kesenjangan sosial menjadi umum dalam sistem kapitalisme yang tidak terkendali.
Kapitalisme juga memperkuat budaya hedonisme, di mana kesenangan dan gratifikasi instan diutamakan di atas nilai-nilai seperti kejujuran, kerja keras, dan empati terhadap sesama. Perilaku konsumtif yang tidak terkendali dapat mengarah pada penyakit mental, kerusakan lingkungan, dan keretakan dalam hubungan sosial.
Dalam pandangan Islam, kapitalisme yang melampaui batas adalah bentuk ekspresi dari wahn yang dikhawatirkan Nabi Muhammad SAW. Ketika manusia terlalu terpaku pada harta dan kekayaan, mereka cenderung melupakan tujuan sejati hidup mereka, yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT dan menjadi hamba yang bermanfaat bagi sesama.
Untuk melawan wabah kapitalisme yang menghancurkan moralitas, penting bagi individu dan masyarakat untuk kembali kepada nilai-nilai etika dan moral yang telah diajarkan dalam ajaran agama. Solidaritas, keadilan, dan empati harus ditekankan sebagai landasan dalam setiap tindakan dan kebijakan ekonomi. Selain itu, perlunya pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai moral sejak dini agar generasi mendatang dapat tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan peduli terhadap kesejahteraan bersama.
Dengan menyadari bahaya wahn atau kapitalisme yang berlebihan, umat manusia dapat membangun masyarakat yang lebih adil, berkelanjutan, dan penuh kasih sayang. Dengan menggabungkan nilai-nilai spiritualitas dengan tindakan konkret untuk mengatasi ketidakadilan sosial dan lingkungan, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua makhluk hidup.