Sejatinya, Janji Allah Itu Benar Dan Pasti
Dalam kehidupan ini, salah satu keyakinan yang harus kita tanamkan dalam hati adalah kepastian janji Allah. Allah berfirman dalam Al-Quran:
“Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?” (An-Nisa: 87).
Ayat ini menegaskan bahwa tidak ada yang lebih benar dan pasti daripada perkataan Allah, termasuk janji-janji-Nya. Ketika Allah menjanjikan sesuatu, janji itu bukanlah sekadar kata-kata kosong. Setiap janji-Nya pasti terlaksana, baik itu berupa kebaikan di dunia, pahala di akhirat, atau hukuman bagi yang melanggar perintah-Nya.
Janji Allah dalam Al-Quran
Di dalam Al-Quran, Allah memberikan banyak janji kepada hamba-hamba-Nya. Misalnya, Allah berjanji akan memberikan kemenangan kepada orang-orang yang beriman:
“Dan sungguh, Kami pasti menolong kamu (wahai orang-orang yang beriman) terhadap orang-orang kafir, jika kamu sabar dan bertakwa.” (Ali Imran: 125).
Janji ini menunjukkan bahwa kemenangan pasti akan diraih jika orang beriman tetap sabar dan bertakwa. Namun, manusia sering kali meragukan janji ini karena mereka melihat dari sudut pandang yang terbatas. Mereka lupa bahwa pertolongan Allah datang sesuai dengan hikmah dan kebijaksanaan-Nya, bukan berdasarkan waktu yang manusia tentukan.
Manusia yang Meragukan dan Menyalahi Janji
Berbeda dengan Allah, manusia kerap kali menyalahi janji. Mereka tidak selalu memenuhi janji mereka, baik karena lupa, terbatasnya kemampuan, atau karena memang sejak awal tidak berniat untuk menepatinya. Keraguan terhadap janji Allah adalah bentuk kelemahan iman. Ketika seseorang meragukan janji Allah, itu menandakan bahwa dia belum sepenuhnya yakin akan kekuasaan dan kebijaksanaan-Nya.
Salah satu contoh keraguan manusia terhadap janji Allah adalah dalam urusan rezeki. Allah telah berjanji:
“Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar. Dan Dia akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (At-Talaq: 2-3).
Namun, banyak orang yang khawatir tentang masa depan mereka, meragukan bahwa Allah akan mencukupi kebutuhan mereka. Mereka pun terkadang melanggar perintah Allah untuk mencari rezeki dengan cara-cara yang tidak halal karena takut rezeki yang Allah janjikan tidak akan datang.
Kepastian Janji Allah dan Tanggung Jawab Kita
Allah telah berjanji bahwa siapa pun yang berbuat baik akan mendapat balasan yang baik pula, dan siapa pun yang berbuat buruk akan mendapat balasan setimpal. Ketidakpastian dalam hidup ini sering kali membuat manusia ragu, tetapi orang beriman seharusnya tetap yakin bahwa janji Allah adalah pasti.
Sebagai hamba-Nya, tanggung jawab kita adalah untuk selalu memperbaiki diri, meningkatkan ketakwaan, dan berusaha sebaik mungkin untuk memenuhi janji-janji kita, baik kepada Allah maupun sesama manusia. Dengan begitu, kita bisa menjadi hamba yang taat dan mengharapkan janji-janji Allah yang pasti akan terlaksana.
Penutup
Janji Allah adalah kepastian yang tak terbantahkan. Keraguan manusia terhadap janji tersebut hanya menunjukkan kelemahan iman dan pemahaman mereka. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan keyakinan kita kepada Allah, percaya sepenuhnya kepada janji-janji-Nya, dan selalu berusaha untuk menepati janji-janji kita, baik kepada Allah maupun kepada sesama manusia. Hanya dengan begitu kita bisa meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.