Perbedaan Tawakal, Sabar, Dan Ridha Terhadap Qadha Allah

21 Aug 2024

Dalam menjalani kehidupan, setiap Muslim dihadapkan pada berbagai ujian dan cobaan yang membutuhkan kekuatan iman untuk menghadapinya. Dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut, terdapat tiga sikap utama yang dianjurkan dalam Islam: tawakal, sabar, dan ridha terhadap qadha Allah. Ketiga sikap ini saling berkaitan namun memiliki makna dan penerapan yang berbeda.

1. Tawakal: Menyerahkan Segala Urusan kepada Allah

Tawakal adalah sikap menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah melakukan usaha maksimal. Tawakal bukan berarti pasrah tanpa berusaha, tetapi adalah keyakinan bahwa hasil dari segala upaya ada di tangan Allah. Seseorang yang bertawakal akan melakukan yang terbaik dalam setiap urusan dan kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah dengan penuh keyakinan.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

"Dan hanya kepada Allah-lah orang-orang yang beriman harus bertawakal."
(QS. Ibrahim: 11)

Tawakal menuntut kepercayaan penuh kepada Allah bahwa apa yang terjadi adalah yang terbaik bagi kita, meskipun hasilnya mungkin tidak sesuai dengan harapan kita.

2. Sabar: Keteguhan Hati dalam Menghadapi Ujian

Sabar adalah keteguhan hati dan ketenangan jiwa dalam menghadapi cobaan, ujian, dan kesulitan. Sabar berarti menahan diri dari keluhan, putus asa, atau tindakan yang tidak terpuji ketika menghadapi kesulitan. Sabar tidak hanya diperlukan dalam menghadapi musibah, tetapi juga dalam menjalankan ketaatan dan menjauhi maksiat.

Allah menyebutkan dalam Al-Qur'an:

"Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar."
(QS. Al-Baqarah: 153)

Sabar juga mencakup tiga aspek: sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjauhi maksiat, dan sabar dalam menghadapi takdir yang tidak diinginkan.

3. Ridha terhadap Qadha Allah: Menerima dengan Lapang Dada

Ridha terhadap qadha Allah adalah sikap menerima dengan lapang dada apa pun yang Allah takdirkan, baik itu dalam bentuk kebahagiaan atau kesedihan. Ridha adalah tanda bahwa seseorang telah menerima sepenuhnya kehendak Allah dan tidak merasa berat atau kecewa dengan apa yang Allah tetapkan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Barangsiapa yang ridha terhadap qadha Allah, maka Allah akan ridha kepadanya. Dan barangsiapa yang tidak ridha terhadap qadha Allah, maka Allah tidak akan ridha kepadanya."
(HR. Tirmidzi)

Ridha menunjukkan tingkat keimanan yang tinggi, di mana seseorang yakin bahwa segala sesuatu yang Allah tetapkan adalah yang terbaik baginya, meskipun terkadang sulit dipahami.

Perbedaan Utama antara Tawakal, Sabar, dan Ridha

  1. Tawakal lebih menekankan pada penyerahan urusan kepada Allah setelah melakukan usaha. Ini terkait dengan keyakinan bahwa hanya Allah yang menentukan hasil akhir dari segala upaya.

  2. Sabar adalah keteguhan dalam menghadapi ujian dan cobaan dengan hati yang tenang dan tidak mengeluh. Sabar berkaitan dengan bagaimana seseorang menahan diri dan tetap berpegang teguh pada iman dalam situasi sulit.

  3. Ridha adalah penerimaan penuh terhadap apa yang Allah takdirkan, baik dalam keadaan senang maupun susah. Ridha merupakan tanda keimanan yang matang, di mana seseorang tidak hanya menerima tetapi juga merasa puas dengan ketentuan Allah.

Penutup

Ketiga sikap ini – tawakal, sabar, dan ridha – merupakan pilar penting dalam kehidupan seorang Muslim. Mereka saling melengkapi dalam menghadapi segala bentuk ujian hidup. Dengan tawakal, seorang Muslim yakin bahwa semua urusan berada di tangan Allah; dengan sabar, dia mampu bertahan dalam kesulitan; dan dengan ridha, dia menerima ketentuan Allah dengan lapang dada. Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk selalu bertawakal, bersabar, dan ridha terhadap qadha-Nya. Aamiin.