Pembahasan Surat Muhammad Ayat 25: Makna Dan Tafsir

28 May 2024

Surat Muhammad adalah surat ke-47 dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 38 ayat. Surat ini dinamai "Muhammad" karena mencantumkan nama Nabi Muhammad SAW di dalamnya. Surat ini juga dikenal dengan nama "Al-Qital" yang berarti "perang," karena banyak membahas mengenai peperangan dan perihal yang berkaitan dengan jihad di jalan Allah.

Ayat 25: Teks dan Terjemahan

Teks dari ayat 25 dalam surat Muhammad berbunyi:

إِنَّ ٱلَّذِينَ ٱرْتَدُّوا۟ عَلَىٰٓ أَدْبَـٰرِهِم مِّنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ ٱلْهُدَىٰ ٱلشَّيْطَـٰنُ سَوَّلَ لَهُمْ وَأَمْلَىٰ لَهُمْ

Artinya:

"Sesungguhnya orang-orang yang berpaling ke belakang setelah petunjuk itu jelas bagi mereka, setanlah yang menipu mereka dan memanjangkan angan-angan mereka."

Makna dan Tafsir

Ayat ini berbicara tentang orang-orang yang telah mendapatkan petunjuk dari Allah, namun kemudian memilih untuk berpaling atau murtad. Ayat ini memberikan peringatan keras tentang bahaya mengikuti godaan setan dan meninggalkan jalan yang benar setelah petunjuk itu jelas bagi mereka. Beberapa poin penting yang dapat diambil dari tafsir ayat ini adalah:

  1. Peringatan terhadap Murtad: Ayat ini menegaskan bahwa murtad, atau meninggalkan agama setelah mendapatkan petunjuk, adalah perbuatan yang sangat tercela. Orang yang murtad diibaratkan sebagai orang yang berpaling ke belakang setelah jelas bagi mereka kebenaran.

  2. Peran Setan: Setan digambarkan sebagai pihak yang menipu manusia dan memanjangkan angan-angan mereka. Setan membuat manusia berkhayal dan terbuai dengan angan-angan kosong, sehingga mereka menjauh dari kebenaran dan petunjuk Allah.

  3. Pentingnya Konsistensi dalam Iman: Ayat ini menggarisbawahi pentingnya konsistensi dalam mempertahankan iman. Setelah petunjuk dan kebenaran jelas, seorang mukmin harus tetap teguh dan tidak tergoda oleh bujuk rayu setan yang dapat menyesatkan mereka.

Penjelasan Ulama tentang Ayat Ini

Beberapa ulama memberikan penjelasan yang lebih rinci mengenai ayat ini. Berikut adalah beberapa pendapat dari para mufasir terkenal:

  1. Ibnu Katsir: Menurut Ibnu Katsir, ayat ini mengingatkan kaum muslimin tentang bahaya berpaling setelah mendapatkan petunjuk. Ia menjelaskan bahwa setan akan selalu berusaha menyesatkan manusia, terutama setelah mereka mendapatkan petunjuk yang benar.

  2. Al-Qurtubi: Al-Qurtubi menekankan bahwa ayat ini menunjukkan ancaman bagi mereka yang murtad. Setan tidak hanya menipu mereka tetapi juga membuat mereka memiliki harapan-harapan palsu yang menjauhkan mereka dari jalan Allah.

  3. Sayyid Qutb: Dalam tafsirnya, Sayyid Qutb menggarisbawahi betapa pentingnya keteguhan iman. Ia menjelaskan bahwa berpaling setelah mendapatkan petunjuk adalah bentuk pengkhianatan terhadap anugerah hidayah yang telah Allah berikan.

Relevansi Ayat Ini dalam Kehidupan Sehari-hari

Ayat 25 dari surat Muhammad ini memiliki relevansi yang kuat dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Beberapa pelajaran yang bisa diambil adalah:

  1. Pentingnya Menghindari Godaan Setan: Umat Islam harus selalu waspada terhadap godaan setan yang dapat menyesatkan mereka dari jalan kebenaran.

  2. Konsistensi dalam Beragama: Menjaga keimanan dan konsistensi dalam menjalankan ajaran agama adalah hal yang sangat penting. Berpaling dari ajaran agama setelah mendapatkan petunjuk adalah tindakan yang sangat tercela.

  3. Berpegang Teguh pada Petunjuk Allah: Umat Islam diingatkan untuk selalu berpegang teguh pada petunjuk dan hidayah Allah, serta tidak mudah tergoda oleh angan-angan dan harapan palsu yang dibisikkan oleh setan.

Kesimpulan

Surat Muhammad ayat 25 memberikan peringatan keras kepada umat Islam tentang bahaya berpaling dari petunjuk Allah setelah mereka mendapatkan hidayah. Ayat ini menekankan pentingnya menjaga keimanan dan waspada terhadap godaan setan yang dapat menyesatkan manusia. Dengan memahami dan menghayati makna ayat ini, diharapkan umat Islam dapat tetap istiqamah dalam menjalankan ajaran agama dan menjauhkan diri dari godaan setan.