Mengapa Orang Yang Menyepelekan Perkara Ghaib Sulit Menangkal Tipu Daya Setan Dan Meningkatkan Iman
Orang yang cenderung menyepelekan perkara ghaib biasanya tidak menyadari bahwa alam ghaib memiliki peran besar dalam kehidupan manusia. Alam ghaib bukan hanya sekedar misteri, tetapi juga menyimpan banyak pelajaran dan pengaruh bagi setiap langkah kita. Tanpa kesadaran akan adanya dunia ghaib, seseorang mungkin akan menjadi kurang peka terhadap tipu daya setan yang selalu berusaha memengaruhi dan menjerumuskan manusia ke dalam keburukan. Lantas, bagaimana mereka bisa mengatasi tipu daya ini jika mereka bahkan tidak percaya atau tidak memahami keberadaannya?
1. Bahaya Menyepelekan Perkara Ghaib
Setan dan jin memang tidak terlihat, namun keberadaan dan pengaruh mereka nyata dalam kehidupan manusia. Dalam Islam, dikatakan bahwa setan selalu berusaha untuk menggoda manusia ke arah yang menyimpang dari jalan Allah. Ketika seseorang menyepelekan atau tidak memercayai keberadaan makhluk ghaib, ia cenderung abai terhadap "tanda-tanda" yang diberikan Allah dalam berbagai situasi. Setan pun menjadi lebih mudah memanfaatkan ketidakpekaan ini, masuk ke dalam pikiran dan hati seseorang tanpa disadari.
Menyepelekan hal ghaib membuat seseorang terjebak dalam kenyamanan dan cenderung tak memedulikan perbuatan baik atau buruk. Akibatnya, ia lebih rentan terhadap perbuatan dosa, kesombongan, serta hilangnya kendali diri dalam menghadapi godaan. Keburukan amal dan kesulitan dalam mencapai ketenangan batin biasanya muncul sebagai akibatnya.
2. Menyadari Perang Batin dan Menjaga Iman
Agar seseorang dapat mengatasi tipu daya setan, kesadaran dan pengetahuan tentang alam ghaib dan peran setan sangat penting. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa setan adalah musuh nyata bagi manusia dan harus dilawan dengan keteguhan iman dan takwa. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap tipu daya setan dan menjaga keimanan:
-
Mendalami Pengetahuan tentang Ghaib dalam Islam
Belajar tentang alam ghaib dari sudut pandang Islam dapat membuka pemahaman bahwa alam tersebut memang ada dan memiliki pengaruh dalam kehidupan kita. Melalui pengetahuan ini, kita menjadi lebih waspada terhadap pengaruh negatif yang mungkin muncul dari makhluk ghaib. -
Memperkuat Hubungan dengan Allah SWT
Membangun hubungan yang kuat dengan Allah melalui ibadah seperti sholat, dzikir, dan membaca Al-Quran dapat menjadi perisai kuat bagi hati dan pikiran dari godaan setan. Dalam surah Al-A’raaf ayat 200, Allah berfirman: “Dan jika kamu ditimpa godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” -
Selalu Introspeksi Diri
Mengintrospeksi diri secara rutin akan membantu seseorang memahami kelemahan dan potensi untuk tergoda. Dengan introspeksi, seseorang bisa memetakan hal-hal yang masih perlu diperbaiki dalam dirinya dan berusaha untuk tidak mengulang kesalahan yang sama. -
Mengelilingi Diri dengan Lingkungan yang Baik
Teman atau lingkungan yang selalu mengingatkan kita pada kebaikan akan membantu kita tetap di jalan yang benar. Mereka juga akan menguatkan keimanan kita dan mengingatkan kita untuk lebih peka terhadap tanda-tanda yang Allah tunjukkan.
3. Mengapa Sulit untuk Meng-upgrade Iman bagi Orang yang Menyepelekan Ghaib?
Orang yang menyepelekan perkara ghaib sering kali terjebak dalam kehidupan yang serba materi dan fisik, sehingga tidak punya "ruang" dalam hati dan pikirannya untuk menerima hal-hal yang tak terlihat. Iman, yang sifatnya tidak tampak dan perlu diyakini dengan hati, sulit untuk di-upgrade jika tidak ada dasar atau kesadaran terhadap keberadaan dunia yang tak kasat mata ini. Iman tidak hanya sekedar keyakinan, tetapi juga pemahaman yang lebih dalam terhadap kebenaran yang Allah turunkan melalui ajaran-ajaran agama.
Tanpa kepekaan terhadap alam ghaib dan tanpa kesadaran akan adanya tipu daya setan, keimanan seseorang tidak akan bisa berkembang. Maka, menyepelekan perkara ghaib sama dengan menutup pintu bagi kemajuan spiritual. Keimanan yang kuat hanya bisa dicapai dengan hati yang peka dan pikiran yang terbuka terhadap alam semesta Allah, baik yang kasat mata maupun yang tidak.
Kesimpulan
Menghargai keberadaan alam ghaib bukan berarti mengagungkan makhluk yang ada di dalamnya, tetapi lebih kepada meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran diri bahwa dunia ini penuh dengan pengaruh yang bisa memengaruhi kehidupan manusia. Iman tidak hanya sekadar diyakini tetapi juga dirawat dan diperkuat, terutama dengan menyadari adanya kekuatan yang tak terlihat yang berpotensi membawa kita ke arah kebaikan atau keburukan.