Kelebihan Harta: Menjadi Dekat Atau Jauh Dari Allah?

25 Jun 2024

Kelebihan harta merupakan anugerah yang bisa membawa seseorang kepada dua jalan: mendekat kepada Allah atau malah membuatnya lalai dan terlena. Dalam perspektif Islam, harta adalah salah satu nikmat yang diberikan Allah kepada manusia untuk diuji. Namun, bagaimana seseorang memanfaatkan harta tersebut akan menentukan apakah harta itu menjadi berkah atau sebaliknya, menjadi sumber malapetaka.

Harta Sebagai Ujian

Allah berfirman dalam Al-Quran:

"Ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah ujian dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar." (QS. Al-Anfal: 28)

Ayat ini menegaskan bahwa harta merupakan ujian dari Allah. Orang yang diberi kelebihan harta harus mampu mengelolanya dengan bijak, sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Dengan demikian, harta yang dimiliki bisa menjadi sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.

Kelebihan Harta dan Kesempatan Beramal

Kelebihan harta memberi seseorang kesempatan untuk beramal lebih banyak. Islam mengajarkan pentingnya berbagi kepada sesama melalui zakat, sedekah, dan infak. Rasulullah SAW bersabda:

"Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Tangan yang di atas adalah yang memberi dan tangan yang di bawah adalah yang meminta." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan berinfak, seseorang tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan, tetapi juga membersihkan hartanya dan mendapatkan keberkahan. Beramal dengan harta merupakan salah satu bentuk ibadah yang bisa mendekatkan seseorang kepada Allah.

Risiko Lalai dan Terlena

Namun, kelebihan harta juga membawa risiko. Manusia sering kali terjebak dalam kesenangan duniawi dan melupakan tujuan akhirat. Allah mengingatkan dalam Al-Quran:

"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur." (QS. At-Takatsur: 1-2)

Ayat ini mengingatkan bahwa harta dan kemewahan bisa membuat seseorang lalai akan kematian dan kehidupan akhirat. Terlalu mencintai harta bisa menjerumuskan seseorang pada keserakahan, kemewahan yang berlebihan, dan lupa akan kewajibannya kepada Allah dan sesama manusia.

Keseimbangan dalam Mengelola Harta

Islam mengajarkan pentingnya keseimbangan dalam kehidupan. Rasulullah SAW adalah contoh terbaik dalam hal ini. Meskipun beliau adalah seorang pemimpin yang dihormati dan memiliki akses terhadap harta, beliau tetap hidup sederhana dan selalu mendahulukan kepentingan umat. Dalam kehidupan sehari-hari, Muslim dianjurkan untuk mencari harta dengan cara yang halal, mengelolanya dengan bijak, dan selalu ingat bahwa harta hanya titipan sementara.

Penutup

Kelebihan harta bisa menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah jika dikelola dengan baik dan digunakan untuk kebaikan. Namun, jika harta itu membuat seseorang lalai dan terlena, maka ia bisa menjadi sumber malapetaka. Seorang Muslim sejati harus selalu ingat bahwa harta duniawi hanya sementara dan kebahagiaan yang hakiki adalah di akhirat. Oleh karena itu, bijaklah dalam mengelola harta, perbanyaklah amal, dan jangan biarkan harta membuat kita jauh dari Allah.

Dengan memahami prinsip-prinsip ini, kita bisa menjadikan harta sebagai alat untuk mencapai ridha Allah dan bukan sebaliknya. Semoga kita semua diberi kekuatan untuk mengelola harta dengan baik dan menjadikannya sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Aamiin.