Dalam ajaran Islam, berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban yang sangat ditekankan. Allah SWT menegaskan pentingnya sikap ini dalam berbagai ayat Al-Qur'an. Salah satunya adalah firman-Nya: "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu." (QS. Luqman: 14). Ayat ini menegaskan bahwa setelah kewajiban kepada Allah, seorang anak harus menunjukkan penghormatan dan kasih sayang kepada kedua orang tua.

Bentuk-bentuk Berbakti kepada Orang Tua

Berbakti kepada orang tua tidak hanya dilakukan dengan perkataan tetapi juga melalui tindakan nyata, baik saat mereka masih hidup maupun setelah wafat. Berikut beberapa bentuk birrul walidain (berbakti kepada orang tua) dalam Islam:

1. Bersikap Lemah Lembut dan Menghormati Mereka
   Allah berfirman: "Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: 'Wahai Rabb-ku, kasihilah mereka sebagaimana mereka telah mendidikku sewaktu kecil.'" (QS. Al-Isra: 24). Ayat ini menegaskan bahwa sikap lemah lembut kepada orang tua adalah bagian dari ibadah.
2. Memenuhi Kebutuhan Mereka
   Seorang anak wajib membantu orang tua, terutama ketika mereka sudah lanjut usia dan tidak mampu mencukupi kebutuhannya sendiri. Rasulullah ﷺ bersabda: "Ridha Allah bergantung pada ridha orang tua, dan murka Allah bergantung pada murka orang tua." (HR. Tirmidzi).
3. Mendoakan Mereka
   Mendoakan orang tua, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat, merupakan salah satu bentuk bakti yang tidak terputus. Rasulullah ﷺ bersabda: "Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya." (HR. Muslim).
4. Tidak Membantah atau Menyakiti Mereka
   Islam melarang keras seorang anak berbicara kasar atau menyakiti hati orang tua. Allah berfirman: "Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik." (QS. Al-Isra: 23). Ayat ini menegaskan bahwa bahkan perkataan sekecil "ah" kepada orang tua bisa menjadi dosa.
5. Membantu Mereka dalam Ketaatan kepada Allah
   Seorang anak juga harus mendukung orang tua dalam menjalankan perintah agama. Jika orang tua belum memahami ajaran Islam dengan baik, seorang anak bisa membimbing mereka dengan cara yang lembut dan penuh hikmah.

Keutamaan Berbakti kepada Orang Tua

Berbakti kepada orang tua membawa berbagai keutamaan, baik di dunia maupun di akhirat, di antaranya:

• Menjadi sebab diampuninya dosa: Rasulullah ﷺ bersabda: "Barang siapa yang ingin panjang umur dan ditambahkan rezekinya, maka hendaklah ia berbakti kepada orang tuanya dan menyambung tali silaturahmi." (HR. Ahmad).
• Dijamin masuk surga: Rasulullah ﷺ bersabda: "Sungguh hina, sungguh hina, sungguh hina!" Para sahabat bertanya, "Siapa, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Orang yang mendapati kedua orang tuanya atau salah satunya masih hidup di masa tuanya, tetapi ia tidak masuk surga." (HR. Muslim).
• Dapat menghapus kesulitan hidup: Rasulullah ﷺ menceritakan kisah tiga orang yang terjebak di dalam gua, di mana salah satu dari mereka berdoa dengan menyebut amal baktinya kepada orang tua, dan akhirnya batu yang menutup gua pun bergeser hingga mereka bisa keluar. (HR. Bukhari dan Muslim).

Berbakti kepada orang tua adalah salah satu bentuk ibadah yang utama dalam Islam. Sikap hormat, membantu kebutuhan mereka, mendoakan, dan menjaga tutur kata adalah beberapa bentuk nyata dari bakti seorang anak kepada orang tua. Islam menjanjikan banyak keutamaan bagi mereka yang berbakti kepada orang tua, baik berupa keberkahan hidup di dunia maupun balasan surga di akhirat. Oleh karena itu, setiap Muslim hendaknya selalu menjaga hubungan baik dengan kedua orang tua dan berusaha membahagiakan mereka sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.