Inilah Cara Rasulullah SAW Merayakan Hari Raya Idul Fitri
Siapa sih yang tidak bahagia menyambut hari kemenangan yang ditunggu-tunggu setiap umat Islam di seluruh dunia setelah melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh yakni hari raya Idul Fitri. Dengan menyiapkan berbagai makanan dan kegiatan untuk menyambutnya, banyak sekali kegiatan tradisional yang ada seperti syukuran, mudik, membeli baju baru dan membuat kue-kue khas lebaran. Nah yuk cari tau seperti apa sih kebiasaan Nabi Muhammad merayakan hari raya Idul Fitri, yuk simak berikut ini.
Suci dari najis dan menggunakan wangi-wangian
Sebelum menunaikan ibadah shalat Ied, Rasulullah SAW mensunnahkan mandi besar dan menggunakan wangi-wangi untuk laki-laki dan tidak lupa mengenakan pakaian terbaik yang dimiliki. Seperti hadist dari Hasan As Shibti yang memiliki arti:
“Rasulullah SAW memerintahkan kepada kami agar pada kedua hari raya memakai pakaian yang terbagus , memakai wewangian yang terbaik dan berkurban dengan hewan yeng paling berharga” HR. Al Hakim.
Mengumandangkan takbir
Allah SWT sangat senang dengam hamba-Nya yang senantiasa mengingat dan berdoa meminta pertolongan, berzikir dan mengumandangkan takbir adalah salah satu yang bisa dilakukan untuk senantiasa mengingat Allah. Ketika waktu magrib pada tanggal 1 Syawal telah tiba maka umat Muslim dianjurkan untuk mengumandangkan takbir setelah shalat berjamaah magrib. Allah SWT berfirman yang artinya:
“Dan hendaklah kamu sempurnakan bilangan puasa serta bertakbir membesarkan nama Allah atas petunjuk yang telah diberikan-Nya kepadamu, semoga dengan demikian kamu menjadi umat yang bersyukur.” QS. Al-Baqarah 185.
Makan buah kurma sebelum berangkat menunaikan shalat Ied
Kurma adalah salah satu makanan kesukaan dari baginda Rasulullah SAW. Makan buah kurma sebelum berangkat shalat Ied adalah sebuah kebiasaan Nabi Muhammad yang bisa di contoh. Dalam sebuah hadist dari sahabat Anas beliau berkata:
“Pada waktu ‘idul fithri Rasulullah saw. tidak berangkat ke tempat shalat sebelum memakan beberapa buah kurma dengan jumlah yang ganjil.” HR. Ahmad dan Bukhari.
Bersilaturahmi dan bermaaf-maafan dengan tetangga dan saudara
Pada hari raya Idul Fitri adalah waktu yang tepat untuk meminta maaf kepada teman-teman dan keluarga. Allah SWT dan Rasulullah SAW sangat senang dengan orang-orang yang senantiasa meminta maaf dan memaafkan kesalahan orang lain. Bisa dengan setelah melaksanakan shalat Ied di lapangan atau di masjid, biasakan untuk membuat rute yang berbeda saat pulang dengan rute saat pergi ke masjid. Ini akan membuat kita bertemu dan bersilaturahmi dengan teman dan tetangga yang berbeda, dan bisa sekaligus bermaaf-maafan.