Ilmu: Jalan Menuju Takwa, Bukan Kesombongan
Ilmu, dalam pandangan Islam, memiliki peran yang sangat mulia dan penting. Al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad SAW sering menekankan pentingnya mencari ilmu. Namun, ilmu sejati adalah ilmu yang membawa seseorang lebih dekat kepada Allah SWT, bukan yang membuatnya sombong di hadapan manusia.
Ilmu dalam Al-Qur'an dan Hadits
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (orang-orang yang berilmu)." (QS. Fatir: 28)
Ayat ini menegaskan bahwa ilmu yang benar akan menuntun seseorang kepada rasa takut kepada Allah SWT, atau yang biasa disebut dengan khashyyah. Khashyyah ini adalah rasa takut yang didasari oleh pengetahuan yang mendalam tentang kebesaran Allah dan kesadaran akan kekuasaan-Nya.
Nabi Muhammad SAW juga bersabda:
"Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga." (HR. Muslim)
Hadits ini menunjukkan betapa mulianya ilmu dalam Islam. Namun, tujuan akhir dari pencarian ilmu adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki amal ibadah, bukan untuk mencari pujian atau pengakuan dari manusia.
Bahaya Kesombongan dengan Ilmu
Kesombongan adalah salah satu penyakit hati yang sangat berbahaya. Dalam Islam, kesombongan dianggap sebagai salah satu dosa besar yang dapat merusak amal ibadah seseorang. Allah SWT berfirman:
"Janganlah engkau memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS. Luqman: 18)
Ketika seseorang memiliki ilmu namun merasa lebih tinggi dan lebih baik dari orang lain, ia telah jatuh ke dalam perangkap kesombongan. Ilmu yang seharusnya menjadi cahaya penerang jalan malah menjadi sumber kegelapan bagi hatinya.
Ilmu yang Menghantarkan kepada Takwa
Ilmu yang benar adalah ilmu yang meningkatkan ketakwaan dan ketaatan kepada Allah SWT. Ulama salaf, seperti Imam Al-Ghazali, sering menekankan bahwa ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang mengubah perilaku seseorang menjadi lebih baik dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ilmu yang membawa ketenangan hati, meningkatkan rasa syukur, dan memperkuat hubungan dengan Allah adalah ilmu yang hakiki.
Berikut adalah beberapa cara untuk memastikan ilmu yang kita peroleh membawa kepada takwa, bukan kesombongan:
-
Niat yang Ikhlas: Pastikan niat dalam mencari ilmu adalah untuk meraih ridha Allah SWT dan meningkatkan ibadah, bukan untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari manusia.
-
Praktikkan Ilmu: Ilmu tanpa amal ibarat pohon tanpa buah. Praktikkan ilmu yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi lebih bermanfaat.
-
Rendah Hati: Senantiasa bersikap rendah hati dan sadar bahwa ilmu yang kita miliki hanyalah setetes dari lautan ilmu Allah SWT.
-
Mengingatkan Diri: Sering-seringlah mengingatkan diri sendiri bahwa pengetahuan yang kita miliki adalah amanah dari Allah yang harus dijaga dengan baik dan dipergunakan untuk kebaikan.
Kesimpulan
Ilmu dalam Islam bukanlah tujuan akhir, melainkan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ilmu yang benar adalah ilmu yang menambah rasa takut kepada Allah dan menghindarkan kita dari kesombongan. Mari kita berusaha mencari ilmu dengan niat yang tulus, mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, dan senantiasa bersikap rendah hati agar ilmu kita menjadi berkah dan membawa kita lebih dekat kepada Allah SWT.