Dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir Pada Penafsiran surat Al-Baqarah ayat 153, Disebutkan Bahwa Kesabaran (Sabar) Terbagi Menjadi Tiga Jenis.

17 Aug 2024

Dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir Pada Penafsiran surat Al-Baqarah ayat 153, Disebutkan Bahwa Kesabaran (Sabar) Terbagi Menjadi Tiga Jenis. Ayat Ini berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 153)

Ayat ini menekankan pentingnya kesabaran dan shalat sebagai cara untuk mencari pertolongan Allah dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Dalam penafsiran ayat ini, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa sabar terbagi menjadi tiga bentuk utama:

1. Sabar dalam Melaksanakan Ketaatan kepada Allah

Jenis sabar ini adalah kesabaran dalam menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Seorang Muslim harus bersabar dalam beribadah, seperti shalat, puasa, zakat, dan haji. Ketaatan membutuhkan keteguhan hati dan komitmen yang kuat, karena tidak selalu mudah untuk melakukannya, terutama ketika menghadapi godaan atau rintangan. Dalam menjalankan ketaatan, diperlukan kesabaran untuk terus istiqamah dan konsisten dalam amal ibadah sehari-hari.

2. Sabar dalam Menjauhi Maksiat

Sabar dalam menjauhi maksiat adalah kemampuan untuk menahan diri dari melakukan perbuatan dosa dan hal-hal yang dilarang oleh Allah. Setiap manusia memiliki hawa nafsu dan godaan yang bisa mengarahkannya pada perbuatan maksiat, namun kesabaran dalam menahan diri menjadi kunci untuk tetap berada di jalan yang benar. Kesabaran jenis ini merupakan ujian tersendiri, terutama ketika godaan untuk melakukan dosa sangat kuat. Seorang Muslim harus senantiasa ingat bahwa setiap kesabaran dalam menjauhi maksiat akan diganjar dengan pahala yang besar dari Allah.

3. Sabar dalam Menghadapi Musibah dan Ujian

Kesabaran dalam menghadapi musibah dan ujian adalah bentuk sabar yang paling sering dihubungkan dengan kesulitan hidup, seperti kehilangan, kesedihan, atau penderitaan fisik dan mental. Ujian ini adalah bagian dari kehidupan dunia, dan setiap orang pasti akan menghadapinya. Dalam menghadapi ujian, seorang Muslim harus tetap bersabar dan tidak berputus asa dari rahmat Allah. Dengan bersabar, seorang Muslim menunjukkan keimanan yang kuat dan keyakinan bahwa setiap cobaan adalah takdir Allah yang mengandung hikmah.

Ibnu Katsir menekankan bahwa ketiga jenis sabar ini merupakan bagian dari kehidupan seorang Muslim yang sejati. Allah memuji orang-orang yang sabar dengan janji bahwa Dia selalu bersama mereka, memberikan pertolongan dan rahmat-Nya. Sabar adalah salah satu akhlak mulia yang menjadi pilar dalam menjalani kehidupan sebagai hamba Allah yang bertakwa.

Kesimpulan

Tafsir Ibnu Katsir atas QS. Al-Baqarah: 153 mengajarkan kepada kita bahwa sabar bukan hanya sekadar menahan diri dalam menghadapi kesulitan, tetapi mencakup kesabaran dalam menjalankan ketaatan, menjauhi maksiat, dan menghadapi berbagai ujian hidup. Ketiga bentuk sabar ini harus menjadi bagian dari keseharian kita sebagai Muslim yang beriman. Dengan mempraktikkan kesabaran dalam segala aspek kehidupan, kita akan mendapatkan kedekatan dengan Allah dan pertolongan-Nya di setiap langkah yang kita tempuh.