6 Waktu Terkabulnya Doa yang Paling Mustajab
Berdoa adalah salah satu cara untuk meminta petunjuk dan juga memanjatkan keinginan yang belum tercapai kepada Allah SWT pada saat selesai sholat. Namun tahukah Anda ada beberapa waktu yang akan membuat doa-doa yang Anda panjatkan akan terkabul, waktu ini disebut waktu mustajab untuk berdoa. Nah, apa saja yang termasuk di dalam waktu mustajab? Berikut adalah listnya.
1. Hari Jumat antara dua khutbah
Satu minggu memiliki 7 hari, di hari-hari ini ada hari yang Allah turunkan keberkahannya yakni di hari Jumat. Pada saat melaksanakan shalat jumat ada 2 ceramah atau khutbah yang bisa Anda panjatkan doa terbaik karena waktu di antara dua khutbah adalah waktu yang mustajab. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam menyebutkan tentang hari Jum’at, lantas beliau bersabda yang artinya,
“Di hari Jum’at terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas ia memanjatkan suatu do’a pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang ia minta.” Dan beliau berisyarat dengan tangannya akan sebentarnya waktu tersebut. (HR. Bukhari, no. 935; Muslim, no. 852)
Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan,
“Setiap riwayat yang menyebutkan penentuan waktu mustajab di hari Jum’at secara marfu’ (sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) memiliki wahm (kekeliruan). Wallahu a’lam.” (Fath Al-Bari, 11: 199). Pada intinya ada beberapa pendapat hingga kurang lebih ada 40 pendapat dalam masalah ini mengenai penentuan kapankah waktu terkabulnya do’a di hari Jum’at, namun yang paling banyak adalah diantara dua khutbah.
2. Waktu sahur
Siapa yang menyangka ternyata waktu sahur adalah salah satu waktu yang mustjab untuk memanjatkan doa. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758).
Ibnu Hajar menjelaskan hadits di atas dengan berkata, “Do’a dan istighfar di waktu sahur mudah dikabulkan.” (Fath Al-Bari, 3: 32). Imam besar Nawawi berkata “Pada waktu itu adalah waktu tersebarnya rahmat, banyak permintaan yang diberi dan dikabulkan, dan juga nikmat semakin sempurna kala itu.”
3. Bulan Ramadhan
Allah SWT menurunkan 1 bulan yang di dalamnya memiliki banyak sekali berkah dan kebaikan untuk mereka yang menjalankan puasa satu bulan penuh, bulan ini adalah bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan juga menjadi bulan yang akan dikabulkannya doa jika Anda meminta dengan tulus hati dan tidak melanggar syariat islam. Allah Ta’ala berfirman yang artinya,
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186). Dalil lain lagi menunjukkan bahwa do’a orang yang berpuasa sampai ia berbuka puasa adalah do’a yang mustajab.
4. Pada hari Arafah
Pada saat hari Arafah adalah 9 Dzulhijjah doa-doa akan dikabulkan, karena sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah. Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda yang artinya,
“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi no. 3585. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). Maksudnya, inilah doa yang paling cepat dipenuhi atau terkabulkan (Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 10: 33).
Apakah keutamaan ini hanya bisa dirasakan dan khusus untuk yang sedang wakaf di Arafah? Apakah berlaku juga keutamaan ini bagi orang yang tidak menunaikan ibadah haji? Tepat, mustajabnya do’a tersebut adalah umum, baik bagi yang berhaji maupun yang tidak berhaji karena keutamaan yang ada adalah keutamaan pada hari.
5. Antara adzan dan iqamah
Pada waktu-waktu ini Rasulullah SAW menganjurkan umat-Nya untuk memanjatkan doa dan beristigfar karena waktu diantara adzan dan iqomah adalah waktu yang mustajab. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang memiliki arti,
“Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak adalah do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR. Ahmad, 3: 155. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth)
6. Doa setelah sholat fardu
Do’a selesai shalat lima waktu, bisa jadi setelah salam (ba’da dzikir), bisa jadi di akhir tahiyat sebelum salam. Sempatkan untuk memanjatkan ampun dan permintaan yang Anda inginkan pada saat selesai sholat fardhu, karena di waktu tersebutlah doa akan mudah dikabulkan. Allah Ta’ala berfirman, “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap.” (QS. Alam Nasyrah: 1-8)
‘Ali bin Abi Thalhah berkata, dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata,
“Jika engkau telah selesai (dari shalat atau ibadah, pen.), maka berdo’alah.” Ini jadi dalil sebagian ulama dibolehkan berdoa setelah shalat fardhu. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7: 599)
6 waktu yang mustajab untuk memanjatkan doa dan ampunan, agar cepat terkabul. Sebenarnya masih banyak lagi waktu waktu mustajab lainnya yang bisa Anda temui di dalam Al-Quran dan Hadist Rasulullah SAW.